Beberapa Kiper Yang Dapat Menggantikan Samir Handanovic Untuk Inter Milan

Samir Handanovic masih memiliki status menjadi kiper utama dari Inter Milan. Tetapi, Nerazzurri katanya sedang mencari kiper yang baru buat menggantikan posisi dari Samir Handanovic.

Samir Handanovic bergabung bersama Inter Milan di tahun 2012. Saat itu Li Beneamata membeli sang kiper dari sesama klub di Serie A Udinese.

Kiper yang berasal dari Slovenia ini sudah mencatatkan 358 pertandingan buat Nerazzurri. Samir Handanovic juga di dapuk menjadi seorang kapten di klub saat kepergian Mauro Icardi.

Tetapi, penampilannya di bawah miter gawang Nerazzurri pada awal musim 2020/2021 jadi sorotan. Katanya angka kebobolan gol cukup tinggi selama ini.

Di 16 pertandingan pada semua kompetisi, Samir Handanovic sudah kebobolan 23 gol. Dan 14 gol terjadi di ajang Serie A.

Kontrak kiper yang sudah 36 tahun ini akan segera habis di tahun 2022. Tetapi, waktunya untuk Inter Milan melakukan pembelian pemain baru di posisi kiper.

Berikut ini beberapa kiper yang dapat menjadi rekrutan Inter Milan.

  • Alex Meret
    Alex Meret ada di Napoli pada tahun 2018. Kiper yang berasal dari Italia ini sudah membela Napoli di 57 pertandingan pada semua kompetisi.

Kontrak kiper yang baru berusia 23 tahun ini sekarang akan segera habis di Juni tahun 2023. Tetapi, Napoli mau memperpanjang kontrak sang kiper sampai 2025.

Alex Meret tidak jadi pilihan utama sebab Gennaro Gattuso suka menurunkan David Ospina pada posisi penjaga gawang. Alex Meret baru membuat 4 pertandingan pada Serie A selama musim ini.

  • Juan Musso
    Juan Musso adalah kiper andalan Udinese sekarang. Juan Musso bermain untuk klub ini sejak 2018 setelah di beli dari Racing Club.

Juan Musso sudah mencatatkan 76 pertandingan pada semua kompetisi buat Udinese. Di musim ini, penjaga gawang yang berasal dari Argentina ini mengemas 2 clean sheet di 7 pertandingan pada Serie A.\

Penjaga gawang yang berusia 26 tahun ini masih memiliki kontrak pada Udinese hingga tahun 2023. Tetapi, Juan Musso sekarang sudah di incar oleh beberapa klub Eropa.

  • Marco Silvestri
    Marco Silvestri sekarang bermain untuk Hellas Verona. Penjaga gawang yang barusia 29 tahun ini sudah memperkuat klub ini di tahun 2017.

Sebelum Marco Silvestri bergabung bersama Hellas Verona, ia bermain di Inggris buat Leeds United serta bermain di Italia buat Chievo, Padova, Cagliari, dan Reggiana. Marco Silvestri jugah sudah pernah membela negaranya pada level U-20serta U-21.

Kontraknya Marco Silvestri dengan Hellas Verona akan segera berakhir di tahun 2022. Berarti Marco Silvestri dapat di miliki di akhir musim bersama harga yang murah.

  • Alessio Cragno
    Alessio Cragno bermain buat Cagliari pada tahun 2014. Pemain yang berusia 26 tahun ini sudah mencatatkan 114 pertandingan pada semua kompetisi buat klub.

Alessio Cragno dapat bermain konsisten dengan Cagliari selama 2 tahun terakhir ini. Sang penjaga gawang sudah menjadi pesaing yang pertam Gialuigi Donnarumma pada timnas di Italia.

Mantan dari pemain Brescia ini masih terikat kontrak pada Sardegna Arena hingga tahun 2024. Harga sang pengjaga gawang ini di antara 20 juta Euro.

Elkan Baggott Tak Dapat Bermain Untuk Manchester United Karena Membela Timnas Indonesia

Sebuah gosip transfer yang dahsyat beredar di bebearapa pekan ini. Penggawa Timnas Indonesia, Elkan Baggott di gosipkan termasuk di dalam radar transfernya Manchester United.

Kabar ini pertama kali dihembuskan di instagram. Instagram tersebut mengatakan kalau Elkan Baggott sekarang mengundang perhatian beberapa klub besar di Inggris, Manchester United termasuk salah satu klub tersebut.

Elkan Baggott adalah pemain keturunan Indonesia dan beberapa bulan yang lalu Shin Tae-yong memanggilnya buat mengikuti Timnas Indonesia yaitu U-19. Elkan Baggott tercatat mengkoleksi 2 pertandingan dengan skuat Garuda Muda.

Yang menjadi pertanyaan besar yang beredar mengenai transfer ini merupakan. Apakah Elkan Baggott dapat memperkuat Manchester United?

Aturan Ketat FA
Kenapa Elkan Baggott dipertanyakan dapat membela Manchester United. Sebab FA memiliki persyaratan yang ketat buat pemain non Eropa buat bermain pada Premier League.

Aturan “Work Permit” dikeluarkan oleh FA, beberapa pemain non Eropa yang dapat bermain pada Premier League merupakan yang berasal dari negara yang mempunyai rangking FIFA yang terkecil peringkatnya 70 di dalam 2 tahun lalu.

Walaupun asalnya dari negara yang beda pada 70 besar peringkat FIFA, dengan kata lain bukan mereka dapat langsung di ijinkan bekerja. Sebab FA menuntut pemain ini mempunyai jumlah caps tertentu pada Timnas mereka masing-masing. Sejauh 2 tahun lalu, dimana buat mereka yang berada pada peringkat ke 31-51 dan harus bermain pada 75% permainan yang dimainkan oleh Timnasnya.

Tak Memenuhi Syarat
kalau dilihat dari syarat itu, maka Elkan Baggott tak dapat bermain di Premier League. Kenapa demikian?

Sebab Indonesia pada rangking FIFA tak pernah masih ke dalam 70 besar di dalam 2 tahun yang lalu. Menembus 100 besar saja tak pernah pada 2 tahun terakhir ini.

Selain ini sejumlah caps Elkan Baggott pada Timnas U-19, sedangkan Timnas Indonesia U-19 ini sudah bermain melebihi 10 kali pertandingan di 2 tahun terakhir ini. Menurut syarat ini, Elkan Baggott seharusnya tak dapat bermain pada klub EPL semacam Manchester United dan klub yang lainnya.

Aturan Homegrown
Tetapi kabar baiknya merupakan Elkan Baggott ternyata dapat bermain di Premier League walaupun rank Indonesia pada peringkat FIFA tak menembus 70 besar. Ini karena aturan homegrown.

Kalau di Inggris, setiap klubnya harus memiliki pemain homegrown. Pemain yang masuk di dalam kriteria itu merupakan mereka yang berada di klub maupun akademi klub hingga 3 tahun sebelum umur mereka 21 tahun.

Elkan Baggott sendiri sudah membela Ipsiwivh Town pada tahun 2014. Elkan Baggott 3,5 tahun tim yang memiliki julukan The Tractor boys, Sampai ia sudah memasukki di dalam kategori homegrown, sekarang Elkan Baggott masih berumur 18 tahun. Jadi Elkan Baggott memenuhi syarat buat bermain di beberapa klub Premier League yaitu seperti Manchester United.

Contoh Kasus
Satu contoh kasus pemain yang mempunyai kondisi yang sama seperti Elkan Baggott merupakan kiper dari Timnas Filipina, yaitu Neil Etheridge.

Neil Etheridge sebenarnya adalah pemain kelahiran Inggris dan ia sempat membela Timnas dari Inggris U-16. Tetapi di tahun 2008 Neil Etheridge menerima ajakan buat pindah kewarganegara sebagai warga negara Filipina, mengikuti garis kerturunan ibunya.

Neil Etheridge sebelum bergabung dengan Cardiff City, Neil Etheridge memang tak pernah main di EPL. Ia hanya main pada Championship serta Division One.

Saat Cardiff City promosi ia ke EPL di tahun 2017, Neil Etheridge seharusnya tak dapat di daftarkan menjadi pemain sebab ia sudah membela Timnas dari Filipina yang Notabene ada pada luar peringkat yang ke 70 besar FIFA.

Tetapi sebab Neil Etheridge sempat menimba ilmu hingga 3 tahun pada akademi Chelsea, Maka Neil Etheridge sudah termasuk dalam pemain homegrown. Sehingga Neil Etheridge dapat didaftarkan menjadi kiper Cardiff sekarang.