Garcinia cambogia adalah tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan India. Buahnya, yang dikenal sebagai manggis asam, telah digunakan sebagai bahan makanan dan obat-obatan tradisional di daerah asalnya selama berabad-abad. Akhir-akhir ini, ekstrak Garcinia cambogia telah menjadi populer sebagai suplemen untuk menurunkan berat badan. Namun, efektivitasnya masih menjadi kontroversi.
Mekanisme Kerja
Ekstrak Garcinia cambogia mengandung asam hidroksi sitrat (HCA), yang diyakini dapat menghambat enzim ATP citrat lyase yang terlibat dalam pembentukan lemak dalam tubuh. HCA juga dikatakan dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak, yang dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang. Namun, bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini masih terbatas dan beberapa studi menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Studi Klinis
Sejumlah studi klinis telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas Garcinia cambogia dalam menurunkan berat badan. Namun, hasilnya tidak konsisten dan beberapa studi menunjukkan efek yang sangat kecil atau bahkan tidak ada efek sama sekali.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2011 mengevaluasi hasil dari 12 studi klinis terkontrol secara acak yang melibatkan ekstrak Garcinia cambogia. Penulis meta-analisis ini menemukan bahwa Garcinia cambogia secara signifikan lebih efektif dalam menurunkan berat badan daripada plasebo, dengan rata-rata penurunan berat badan sekitar 0,88 kg selama 4-12 minggu. Namun, penurunan berat badan ini sangat kecil dan tidak signifikan secara klinis.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa Garcinia cambogia tidak lebih efektif daripada plasebo dalam menurunkan berat badan selama 12 minggu. Studi ini melibatkan 135 orang yang kelebihan berat badan atau obesitas dan diberi makanan dengan jumlah kalori yang sama, tetapi setengah dari kelompok tersebut juga diberi suplemen Garcinia cambogia. Setelah 12 minggu, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penurunan berat badan antara kedua kelompok.
Efek Samping
Meskipun ekstrak Garcinia cambogia umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, beberapa orang melaporkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa Garcinia cambogia dapat menyebabkan kerusakan hati pada dosis yang tinggi. Namun, penelitian pada manusia masih terbatas dan belum cukup untuk menentukan apakah ekstrak Garcinia cambogia aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.