Setiap orang memiliki ketakutan untuk takut sendiri. Takut kesepian, takut mengecewakan, takut gagal. Dan banyak sekali ketakutan yang ada. Kadang kita sebagai manusia berpikir dan berusaha menepis segala ketakutan. Dan berlagak semua baik-baik saja. Dan tidak ada yang perlu ditakutkan atau dikhawatirkan. Tapi akan tetap ada satu waktu yang akan kembali lagi semua perasaan-perasaan takut itu. Tapi langkah kita untuk mencoba mengabaikannya sudah benar.
Hadapi Rasa Takutmu Jangan Tinggal Dan Menjadi Nyaman Hidup Di Ketakutan
Sebenarnya mau sesering apa pun, mau setegas apa pun kita pada diri kita untuk mencoba tidak mengkhawatirkan sesuatu. Atau berusaha tidak takut pada apapun, malah membuat kita semakin memikirkannya. Memikirkan segala ketakutan dan kekhawatiran itu. Sebenarnya rasa takut itu muncul hanya dikepala saja. Pikiran kita lah yang menciptakan rasa takut itu. Karena sering dipikirkan sampai terbawa pada alam bawa sadar. Sehingga alam bawa sadar kita merekam itu dan menyimpan ingatan itu sebagai ketakutan. Sehingga sering sekali kita belum mencoba, belum menghadapinya, belum menjalaninya, tapi sudah ada rasa takut yang besar.
Sehingga membuat kita ragu dan itulah yang menahan kita untuk melakukannya, untuk menghadapinya. Sehingga tidak sedikit orang yang lari dari masalah. Lari dari kenyataan karena takut jika akan menjadi lebih parah atau lebih runyam. Dan pada akhirnya jika di pikirkan lagi di pertanyakan lagi, takut kita itu malah menjadi tidak ada arah. Sehingga pada akhirnya kita bingung apa yang kita takutkan. Padahal saat anda lari dari masalah, menolak menerima dan menghadapi kenyataan, itu malah membuat bertambahnya masalah baru, dan memperbesar rasa takut kita.
Padahal saat kita menghadapinya, mencoba melakukannya dan menerima. Itu tidak seburuk itu. Malah setelah melewati hal itu akan ada perasaan lega yang sangat amat. Dan anda malah akan berpikir, oh cuman begitu. Hadapi rasa takut itu. Jangan tinggal dalam ketakutan. Karena saat anda tinggal dalam ketakutan anda hanya akan membuat diri anda manja, dan tidak bisa menerima kenyataan. Dan pada akhirnya yang keluar adalah, keluhan dan keluhan.