Faktor Risiko Kanker Testis, Cowok Perlu Waspada!

Kanker testis adalah jenis kanker yang berkembang di testis, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Meskipun kanker testis relatif jarang dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, pria tetap perlu waspada karena kanker ini cenderung menyerang pria muda, terutama mereka yang berusia antara 15 dan 35 tahun. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria mengembangkan kanker testis.

1. Riwayat Keluarga Jika ada anggota keluarga dekat, seperti ayah atau saudara laki-laki, yang pernah menderita kanker testis, risiko seseorang untuk terkena penyakit ini meningkat. Riwayat kanker testis dalam keluarga menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat berperan dalam perkembangan kanker ini.

2. Testis yang Tidak Turun (Cryptorchidism) Cryptorchidism adalah kondisi di mana salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum saat lahir dan tetap berada di dalam perut. Pria dengan riwayat testis yang tidak turun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker testis, bahkan jika kondisi ini telah diperbaiki melalui pembedahan.

3. Infeksi HIV Pria yang terinfeksi HIV, terutama mereka yang telah mengembangkan AIDS, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker testis. Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat infeksi HIV mungkin berkontribusi pada peningkatan risiko ini.

4. Riwayat Kanker Testis Sebelumnya Pria yang pernah didiagnosis dengan kanker testis sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker testis pada testis yang satunya. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk melakukan pemantauan yang cermat dan rutin.

5. Ras dan Etnis Kanker testis lebih sering terjadi pada pria kulit putih dibandingkan dengan pria dari ras lain. Alasan di balik perbedaan ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan.

6. Sindrom Klinefelter Pria dengan sindrom Klinefelter, kondisi genetik di mana seorang pria memiliki kromosom X ekstra, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker testis. Sindrom ini mempengaruhi perkembangan testis dan dapat menyebabkan infertilitas serta risiko kanker yang lebih tinggi.

Meskipun beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, penting bagi pria untuk menyadari tanda-tanda awal kanker testis, seperti benjolan pada testis, rasa nyeri, atau perubahan ukuran dan bentuk testis. Deteksi dini sangat penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan. Pemeriksaan rutin dan mengenali faktor risiko adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan testis Anda.