Terdapat satu dari tiga anak Indonesia yang usianya kurang dari 5 tahun memiliki risiko mengalami anemia kurang besi.
Anemia merupakan situasi di mana jumlah sel darah merah yang terdapat pada tubuh Mengalami penurunan melewati batas normal untuk usia anak sehat.
Penyebab anemia yang terjadi pada anak paling umum terjadi dikarenakan kekurangan zat besi.
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh tubuh yang nantinya digunakan untuk membuat hemoglobin. Sehingga tingkat besi yang rendah pada tubuh seringkali dikarenakan asupan makanan atau pilihan makanan yang buruk.
Beberapa dokter menyatakan bahwa 50 sampai 60% anemia yang terjadi pada anak Indonesia dikarenakan oleh defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi.
Berdasarkan angka kecukupan gizi beberapa dokter menjelaskan bahwa kebutuhan zat besi anak sebagai berikut:
- Usia 1 sampai 3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi per hari
- Anak usia 4 sampai 6 tahun membutuhkan 10 mg zat besi per hari
Apa saja tanda-tanda anemia yang terjadi pada anak?
Anemia yang terjadi pada anak bisa menunjukkan beberapa gejala yang berbeda-beda di setiap anak tetapi tanda-tanda anemia pada anak yang paling biasa terjadi adalah sebagai berikut:
- Kulit pucat
- Lapisan kelopak mata serta alas kuku yang tidak berwarna terlalu merah muda dari biasanya
- Pipi serta bibir yang pucat
- Munculnya kelesuan ringan
- Anak-anak yang mengalami kerusakan sel darah merah dapat terkena penyakit kuning dan urine yang dikeluarkan pada anak memiliki warna teh atau seperti cola.
- Detak jantung yang cepat
- Menjadi mudah marah
- Kesulitan untuk bernafas atau sesak nafas
- Sakit kepala atau pusing
- Adanya pembengkakan pada tangan dan kaki
- Pingsan
- Munculnya sindrom kaki gelisah
Tanda-tanda berikut seperti sesak nafas ataupun sindrom bahasa Indonesia adalah tanda anemia pada anak yang sudah serius.
Harus kita ketahui bahwa anemia tingkat rendah juga dapat mempengaruhi energi, fokus, kemampuan belajar pada anak.
Dampak anemia pada anak
Anemia pada anak dapat disebabkan dikarenakan kekurangan zat besi sehingga hal ini dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa dampak dari anemia seperti mudah terserang penyakit, pertumbuhan fisik yang terhambat, prestasi akademik yang rendah.