Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi medis serius di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh terhenti. Meskipun olahraga umumnya dianggap sebagai aktivitas yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, henti jantung dapat terjadi saat seseorang berolahraga, bahkan pada individu yang tampaknya sehat. Berikut adalah penjelasan mengenai mengapa henti jantung dapat terjadi saat berolahraga:
1. Penyakit Jantung Tersembunyi
Salah satu penyebab utama henti jantung saat berolahraga adalah adanya penyakit jantung yang tidak terdiagnosis. Pada beberapa individu, penyakit jantung seperti penyakit arteri koroner atau kardiomiopati mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas hingga terjadi kondisi yang memicu, seperti olahraga intens. Penyakit arteri koroner, misalnya, menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah jantung, yang dapat mengurangi suplai darah ke otot jantung dan memicu serangan jantung atau aritmia yang berpotensi fatal.
2. Aritmia Mematikan
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan henti jantung. Beberapa jenis aritmia yang paling berbahaya adalah fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel, di mana impuls listrik di jantung menjadi tidak teratur atau terlalu cepat, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif. Olahraga yang intens dapat memicu aritmia ini pada individu yang memiliki predisposisi genetik atau kelainan jantung tertentu.
3. Stres Fisik dan Emosional
Olahraga, terutama yang intens atau berkepanjangan, menempatkan tekanan fisik yang besar pada tubuh. Stres fisik ini dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang dalam beberapa kasus dapat memicu respons abnormal di jantung, seperti pecahnya plak aterosklerosis dalam arteri, yang dapat menyebabkan serangan jantung. Selain itu, stres emosional yang mungkin terjadi saat kompetisi olahraga juga dapat meningkatkan risiko henti jantung.
4. Hipertermia dan Dehidrasi
Olahraga yang dilakukan dalam kondisi panas atau tanpa cukup hidrasi dapat menyebabkan hipertermia (peningkatan suhu tubuh) dan dehidrasi. Kondisi ini dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang penting untuk fungsi jantung yang normal. Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kekurangan kalium atau magnesium, dapat menyebabkan aritmia yang memicu henti jantung.
5. Penggunaan Doping atau Suplemen Berbahaya
Beberapa atlet mungkin menggunakan zat doping atau suplemen tertentu untuk meningkatkan kinerja fisik mereka. Namun, beberapa zat ini dapat memiliki efek samping serius pada jantung, seperti peningkatan risiko aritmia atau hipertensi yang tidak terkendali, yang pada akhirnya dapat menyebabkan henti jantung.