Infeksi Jamur di Mulut (Kandidiasis Oral)
Infeksi jamur di mulut, atau kandidiasis oral, adalah kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida albicans di dalam mulut. Candida sebenarnya adalah mikroorganisme normal yang hidup di mulut, kulit, dan saluran pencernaan manusia tanpa menimbulkan masalah. Namun, dalam kondisi tertentu, jamur ini dapat tumbuh secara berlebihan dan menyebabkan infeksi.
Gejala Kandidiasis Oral
Gejala infeksi jamur di mulut biasanya muncul secara bertahap dan dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Beberapa gejala umum meliputi:
- Plak Putih di Lidah atau Lapisan Dalam Pipi: Salah satu tanda paling khas adalah munculnya bercak putih, krem, atau kuning di lidah, langit-langit mulut, gusi, atau bagian dalam pipi. Plak ini bisa terasa sakit dan bila disentuh dapat berdarah.
- Rasa Tidak Nyaman atau Nyeri di Mulut: Kandidiasis oral sering kali menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di mulut, yang dapat mengganggu aktivitas makan dan berbicara.
- Rasa Tidak Enak di Mulut: Beberapa penderita melaporkan adanya perubahan rasa, seperti rasa logam atau rasa yang tidak enak di mulut.
- Kesulitan Menelan: Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebar ke kerongkongan, yang membuat penderita mengalami kesulitan saat menelan.
- Bibir Pecah-Pecah atau Retak: Infeksi juga bisa menyebabkan bibir menjadi kering, pecah-pecah, atau muncul luka di sudut mulut.
Penyebab dan Faktor Risiko
Infeksi jamur di mulut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Gangguan keseimbangan mikroorganisme di mulut dapat memicu pertumbuhan berlebih jamur Candida. Beberapa penyebab dan faktor risikonya meliputi:
- Penggunaan Antibiotik Jangka Panjang: Antibiotik dapat membunuh bakteri baik di mulut yang biasanya mengendalikan pertumbuhan Candida, sehingga jamur ini dapat tumbuh tanpa kendali.
- Sistem Imun yang Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau mereka yang menggunakan obat imunosupresan, lebih rentan terhadap kandidiasis oral.
- Diabetes: Penderita diabetes, terutama mereka yang memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, berisiko lebih tinggi terkena infeksi jamur di mulut.
- Penggunaan Gigi Tiruan: Penggunaan gigi tiruan yang tidak pas atau tidak dijaga kebersihannya juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur di mulut.
- Merokok: Kebiasaan merokok bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme di mulut, yang juga dapat memicu pertumbuhan Candida.